aku membenci pikiran-pikiran yang begitu lancang bersemayam
ribuan curiga berebut tempat di satu ruang bernama cemburu
membunuh rindu dengan gengsi
menjauhkan logika dan hati
sejuta percaya tak juga mengenyahkan rasa yang terus mengada-ada
amarah menjadi raja-raja, emosi menjadi dewa-dewa
sedang cinta? tak berdaya bagai rakyat jelata
disana, aku merasa kehilangan eksistensi kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar