Senja.
Ah, ingatkah kamu? Gara-gara senja seperti ini aku dan kamu suka membagi ini dan itu.
Ini surat kedua untukmu yang berhasil aku posting. Sedang puluhan lainnya berakhir di draft dan tumpukan buku kuliah.
Caper? Iya! Memang!!! Aku rindu perhatianmu. Perhatian yang aku tahu sebenarnya tak pernah surut hingga kini; melalui sahabat-sahabatmu.
Banyak cerita yang tentunya kamu sudah tau, ya kan?
Surat ini aku tulis bukan untuk mengeluh atau menceritakan semuanya kok, kamu tahu aku selalu lebih kuat.
Aku mau berterimakasih.
iya, terimakasih..
Terimakasih untuk kasih yang terus menerus hingga hari ini
Terimakasih untuk peduli yang tak pernah putus.
Terimakasih untuk kiriman sahabat, teman, dan guru yang lebih berharga dari apapun.
Terimakasih atas datangnya seorang sahabat yang kau kirim untuk menjagaku,
mengingatkanku bukan meninggalkanku ketika aku mabuk kesenangan,
tak menjauhiku ketika aku ketakutan dan berubah menyebalkan,
tetap bersamaku ketika aku tidak diinginkan oleh banyak orang,
menginginkanku meski tahu banyak tentang kekuranganku,
dan bersedia mencintai perubahan bersamaku.
Ah, sampai hari inipun cuma kamu yang sudah berada di sana. Di hari esok yang tak pasti.
Cuma kamu yang memohon agar kebahagiaanku tidak pergi lagi bagaimanapun wujudnya. Iya, kan?
Terimakasih, Sin.. :)
Aku mencintai kamu. Dulu dan sekarang. Nanti atau besok aku pikirkan lagi dulu. Dari dulu kita tak pernah saling mengikat diri dengan janji-janji yang belum tentu dapat kita penuhi, kan? :p
p.s: Sin, kau tahu? temanmu yang satu ini tidak menjanjikan bahagia untukku, dia bahkan tidak menjanjikan apapun. Tapi aku tahu kini ia sedang mengusahakan kebahagiaanku. Bantu kami, ya?
Salam,
Myo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar