Kepadamu dengan penuh kebencian,
Aku benci harus pergi dan merindumu setengah mati.
Aku benci menangis diam-diam dalam ruang emosiku sendiri.
Aku benci merasa kesepian dan menyadari kau tak ada disini.
Kepadamu dengan penuh kebencian,
Sungguh aku benci mengingatmu yang sama sekali tidak lucu sambil tertawa.
Sungguh aku benci hangat pelukmu yang enggan pergi hingga terasa menyesakkan dadaku.
Sungguh aku benci teringat akan senyummu yang membuat sungai di kedua mataku tak henti mengalir.
Kepadamu dengan penuh kebencian,
Aku benci merasa salah tingkah tiap tatapmu jatuh pada tatapku.
Aku benci ledakkan di dadaku saat kau mengecup lembut keningku.
Aku benci menjadi malu saat kau menggodaku.
Dan demi Tuhan,
Dibalik semua simulakrum rasa benci ini,
Aku hanya benci bila harus jatuh cinta sendirian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar