Love In The Rain

Love In The Rain
...di tempat ini, hujan dinanti setiap hari...

Kamis, 17 Januari 2013

Simulakrum Rasa

Kepada S,
Nama yang kueja dengan debar.
Detak dan detik yang kukejar.

Temanmu benar,
Kau pantas mendapat gadis sebaik itu. Tapi maaf, aku tak mungkin menjelma menjadi sosok yang temanmu gambarkan.
Namun, jika kau tambah kata "cukup" di awal kalimat, aku cukup percaya diri untuk mengiyakannya.
Aku tak sepintar itu untuk bisa menjadi gadis impianmu, tapi juga tak sebodoh itu untuk melepasmu.
Kasihan sekali dia yang meninggalkanmu dulu. Dia tak tahu seterang apa bintang yang dulu ia tinggalkan.

Cahayaku Sirius,
Tidak, aku juga tidak pernah ingin berdebat, pun pelukan yang terlalu erat. Aku tak mau nanti kau sesak dalam jerat.
Karena percayalah, setiap saat kau merinduku, sebenarnya aku sedang memelukmu dengan doaku. Dalam kebebasanmu.
Jangan pernah separtikelpun kau ragukan aku, karena tidak sedikitpun perasaanku akan bergeser atasmu. Sungguh, akupun merindukanmu. Seperti Matilde merindukan Neruda. Seperti Laila merindukan Qais.

Neruda ku,
Demi kita yang sedang aku dan kau perjuangkan, aku bersumpah tak akan pernah lagi mencemaskan cemas yang mencemaskanmu.

Ksatria hujanku,
Kuberitahu kau satu rahasia;
Aku yang kau sebut penuh warna ini, sebenarnya; transparan dan separuh.

Benar sayang,
Spektrum warna dan simulakrum emosi yang kau rasakan saat bersamaku adalah apa yang sebenarnya cerminan dari dirimu yangu kuizinkan terpantul didalamnya. Hingga kau menemukan sejuta warna, yang sesungguhnya merupakan bias warnamu sendiri.

Kuikhlaskan segala yang kumiliki untuk kau jaga dengan caramu. Kupercayakan sekeping hati yang tak lagi utuh dengan luka disegala tempat untuk kau simpan. Dan kuamankan cintamu dalam setangkup aminku, calon Imamku.

"kaulah simulakrum rasa yang diam-diam hadir di relung dada"

Purwokerto, 18 Januari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar