"Baca surat ini satu kali, maka akan kau temukan dirimu mengerti. Baca surat ini dua kali, maka kau akan mengelak ini bukan tentangmu. Baca surat ini tiga kali, maka kau hanya akan menyangkal semua yang tertulis disini."
Kepada S,
Euforia menyapaku, bulan menemanimu, kita tak berada dalam satu langit tapi seluruh angkasa menyambutmu. Mereka mengirimmu dalam ruang rindu.
Tahukah kamu?
Bagiku nada telepon adalah nyanyian benda canggih terhebat. Dan auramu merambat menggetariku. Inilah waktumu. Inilah waktuku. Kusimpan getar kita.
Halo S,
Aku berharap semoga hujan ditempatmu bukan wanita, karena aku bisa cemburu--dia lebih dulu menyentuh tubuhmu.
Aku mendengar suara hujan, dan entah bagaimana dingin dan hangat bisa menjadi satu di jemari, mata, dan hatiku.
Selamat malam S,
Tahukah kamu?
Aku yang tidak tahu menahu tentang arsitektur, mengetahui benar senyummu mampu menjembatani langit dan bumi.
Kemudian aku yang tak tahu menahu tentang ilmu bumi ini tahu pasti, bahwa tatapmu meski hanya dalam bayangku, masih membuatku lupa akan gravitasi.
Jadi S,
Ini semua tetap salahmu.
Jika aku tak juga percaya, makhluk seindahmu, menjanjikan diri sebagai milikku.
Kepada S,
Tetaplah menjadi poros bahagiaku.
Kebumen,
28 Januari 2013.
12:27
Tidak ada komentar:
Posting Komentar