Love In The Rain

Love In The Rain
...di tempat ini, hujan dinanti setiap hari...

Rabu, 18 Januari 2012

surat cinta pura-pura

untuk perempuan pemilik nama seindah semesta,
wulan. (@wulandhanira)

Apa kabar?
masihkah kau sabar menahan debar yang terus membakar ?
aku tahu kau tegar
kau pernah membagi pedih, menjadi peduli yang terabai
aku pun begitu, merasa sembilu hingga hati beku

untuk perempuan pemberi cahaya pada malam yang temaram,
wulan.

selamat malam,
masihkah kau bermuram saat pisau tajam menghujam dengan kejam?
aku tahu kau takkan pernah tenggelam
kau pernah bercerita tentang dua kita yang kemudian menjadi luka
tapi tidak apa, kita dua yang tak pernah berdusta

ah sudahi omong kosong ini,
setelah baris ini, aku akan mencoba menjadi kau.

Setelah kau lepaskan peluk kita, kupejam mata,
kuhitung sampai tiga, kubayangkan kau kembali tak ada seperti pada awal mula
satu.. dua.. tiga..
aku sudah menghitung sampai tiga, kenapa masih belum bisa melupa?
padahal sudah berdua, tapi masih ada dia di dada yang rindunya begitu mendera
bolehkah jadi kecewa?
salahkah bila kemudian hati mendua dan terluka?
ya itu dia.

yang dia tak tahu,
aku masih suka mengarang cerita tentang kita, dengan akhiran yang berbeda tentunya.
yang aku ingin dia tahu
apabila pada akhirnya nanti dia mencintaiku dengan sangat,
kuharap dia selalu ingat, bahwa akupun pernah mencintainya tanpa syarat
dengan rindu sebagai isyarat walau kemudian rasa itu sekarat,
dan mati diam-diam.

ah, lihatlah, baru beberapa baris aku berpura-pura rasanya sudah sangat melelahkan wulan.
tidakkah kau lelah berpura-pura tak peduli selama ini?
satu pesanku, jangan kau seperti aku, berjanji tak cemburu.
ini kataku dulu :
"mulai saat ini kau berhenti pura-pura mencintaiku, dan aku pun akan pura-pura berhenti mencintaimu"

jangan wulan !

untuk perempuan berhati kaca,
hapuslah airmata, ungkapkan dalam kata, niscaya kau akan lebih lega
percayalah :)

aku yang tak mungkin tahu rasanya jadi kau,
Nia .N. Erlyta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar