untukmu
semesta nuraniku.
Rasa sayang itu tetap ada,
tak pernah peduli bengkalai yang membuatnya redam.
Jauh dari luapan yang menyertainya,
tanpa pernah menjadi dendam
Tapi dalam sisi waktu lain rasa itu terjepit,
sedikit menuai harapan yg mungkin kosong bahkan sirna.
Aku
memahami sayang itu bukan untuk memiliki,
melainkan menghadirkan sosok
yg selalu ada ketika dibutuhkan,
dan tetap ada ketika diacuhkan.
Mungkinkah benar alasan itu yg membuat ku tampak luluh,
hanya menatap dengan senyum, dan membiarkan mu lenyap begitu saja..
Untuk yg kesekian kalinya aku berharap bahagia mengiringi mu,
searah langkahmu maju menjauh dari jangkauanku.
Hingga saat kau tak kembali, sayang itu tetap ada.
Bingung? tanyakan pada nuranimu, nuraniku :)
semestinya aku semestanya kamu,
Okkuizo sativa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar