lagi. kau meragu atas sabarku untukmu.
ingin tahu seberapa mampu aku menunggu.
mengujinya sedemikian rupa, hingga takkan kulupa bagaimana cinta membuatku terluka.
katakanlah aku bodoh mempercayaimu,
tapi tanyakan pada dirimu mengapa masih aku alasan dibalik cemburumu.
lantas saat kau menyangkal aku, kubisikan bisik paling pedih dari segala rindu yang menggebu, maukah kau tau?
kemudian kau curiga, atas dasar apa? aturan mainku sederhana.
kau hanya perlu bahagia.
dengan siapa yang bisa mengubah air mata menjadi canda tawa. itu saja.
inilah aku ! yang tak diaku tak berhak cemburu! yang galau bebas berkicau!
kamu yang tak mau tau!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar