rumput.
matahari.
senja.
langit.
hujan.
palet warna hijau, pagi pertama.
dibawa atap semesta yang bersampul warna-warna cerah.
jelas tapak-tapak tawa dalam bilik canda.
palet warna kuning, musim panas tahun lalu.
cahaya matahari, bunga, bau rumput. tidur di siang hari, memimpikan
hal uang sama. bahagia yang hanya berjarak sebatas lengan.
palet warna oranye, senja bertudung.
siluet matahari yang perlahan beranjak mendekati cakrawala.
bayangan yang semakin memanjang, dan kemudian menghilang.
palet warna biru, hujan kemarin.
rintik mengiringi jalan pulang, sangat perlahan seolah takut terdengar oleh
riuhnya air yang menggenang dipelupuk mata yang mengenang.
semua warna berdampingan, saling menggradasi satu sama lain, melengkapi ditiap sapuan kuas.
menjadikan diri spektrum warna yang membias, indah dan kekal.
yang kemudian aku dan kau sebut kita.
tuhan bosan dengan yang itu-itu saja.
ia menambahkan palet hitam dan putih dalam diri kita.
menggelapkan segala apa yang indah.
mengaburkan segala apa yang pernah.
membuat yang kuat karena berdua, menjadi lemah karena berpisah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar