Love In The Rain

Love In The Rain
...di tempat ini, hujan dinanti setiap hari...

Senin, 08 Oktober 2012

Awalan

redup, biru, terang, coklat, angin, hilang, datang, tiga, lupa, kamu.


Hari ini aku pulang dengan bis malam, meninggalkan kota dengan sejuta kenang. Disebelahku duduk seorang wanita paruh baya dengan make-up tebal dan parfum yang menyengat hidung. Semestinya dengan suasana hati yang porak poranda seperti sekarang, dihalalkan untukku memaki dan menendang perempuan ini dari sampingku. Tapi tentu tidak kulakukan, ini bukan salahnya. Mungkin dia hanya sedang berusaha tampil cantik. Mungkin dia tidak mengetahui aku sedang patah pada hati yang selalu menolak lupa. Memang menyakitkan, sebesar apapun masalah kita, orang-orang lain akan tetap berjalan maju, tanpa memedulikan kita yang ada di belakang. Meski kadang beberapa diantara mereka mengatakan "aku tahu rasanya menjadi kamu." Mereka tidak pernah benar-benar tahu. Karena bekas lukanya, tidak ada pada mereka. Tidak.
Bus sudah gelap, perempuan di sebelahku sudah terlelap. Begitu gelapnya malam ini membuat aku tidak bisa melihat keluar jendela, padahal sebenarnya di luar ada pemandangan untuk dilihat. Gelapnya malam ini, mirip hubunganku denganmu dulu, hubungan kita bisa begitu gelap padahal kita berdua tahu , seandainya bulan muncul dan lampu lebih diterangkan, maka kita bisa melihat pemandangan bagus.
Kata Plato; "gelap itu tidak ada, yang ada hanyalah kurang cahaya."
Mungkin kita sudah meredup.
Pada hati.
Pada perasaan yang sekarat dan kemudian mati diam-diam.
Cinta yang datang tanpa diduga seperti angin, pada akhirnya hilang dan hanya mampu dikenang.
Rupanya semalaman aku tertidur.  Saat terbangun, pagi telah datang dan langit terlihat biru cerah tanpa awan. Sehelai daun berwarna cokelat, terbang jatuh melewati jendelaku. Perempuan disampingku telah bangun dan menyerocos pada penumpang di bangku depan yang memundurkan kursi karena terlalu penat.
Pemandangan jadi jelas di luar, bulan sudah tidak terlihat lagi.
Ku hitung sampai tiga, kemudian kamu menjadi tiada seperti pada awal mula.
Sampai jumpa lagi, mungkin di dalam cerita yang lain.

Purwokerto, 8 Oktober 2012. Hari baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar