Kepada Tuan dengan Keberanian pun Ketergesaan yang Menyenangkan.
Terimakasih telah menciptakan tiga detik paling absurd dalam hidupku. Ya, tiga detik pertama dan kuharap terakhir di hidupku dimana aku memiliki keinginan untuk mencium bibir yang sama sekali asing dan sedang bercerita panjang lebar tentang perjalanan hidupnya di depanku.
Tapi untunglah aku tidak seberani engkau.
Jadi menetaplah kau tiga langkah di belakang garis, Tuan.
Salam,
Pendusta yang Kau Percaya. ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar