"Kau mungkin bisa memiliki, raga, hati, dan cintanya. Tapi kau tak akan pernah memiliki jalan hidupnya."
Takdir.
Dua yang satu. Satu yang dua.
Aku satu-satunya orang yang tahu, dari dua hati yang satu aku menanggung luka begitu banyak.
Menimbang beban begitu berat.
Aku mungkin memiliki raga, hati, dan cintamu. Tapi aku tak akan pernah sanggup memiliki takdirmu.
Takdir yang kau tulis dengan mantap sebagai bekas luka.
Melukakan aku yang kini berusaha melupakan kamu.
Satu doa terakhir di sujudku pagi ini, semoga kau bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar