Love In The Rain

Love In The Rain
...di tempat ini, hujan dinanti setiap hari...

Minggu, 11 Agustus 2013

Sepuluh kata, kamu, dan banyak cerita.



Apa Nggak Ada Kalau Aku Ditulis Otakku Jalan Udah Senyum

Segelas kopi dingin. Piring pancake yang sudah kosong separuh. Seulas senyum hangat. Keping hati yang tertinggal separuh, rapuh. 
Ah separuh penuh atau separuh kosong? Mindset.

Aku selalu ingat apa yang kau katakan padaku sore itu; “senyum adalah satu-satunya ibadah yang bisa kau beri tanpa pengorbanan”  sedikit banyak kalimat itulah yang kupegang sebagai apa yang kuyakini, ditulis jelas bukan hanya di otakku tapi juga tertanam jauh di hatiku. Senyum inilah satu-satunya senjata yang kupunyai saat ini, sedalam apapun luka yang kumiliki, sebanyak apapun darah yang kualirkan diam-diam, di dalam sini, tak akan pernah kutunjukan pada sesiapapun orang itu. Ini jalan yang kupilih. Ini jalan yang kusepakati untuk menjadi takdirku. Mungkin pada perjalanannnya nanti aku akan terus berteriak “Udah! Nggak!” aku tahu. Jauh di dalam sini. Aku tidak akan pernah berhenti. Aku tidak akan menyerah. Senyum itu akan selalu ada.

Setengah gelas susu cokelat dingin. Dua potong waffle. Setengah hati yang sama-sama belajar tersenyum dalam kepura-puraan. Dua potong hati yang pernah patah.

Kalau saja salah satu dari kita berani menelan gengsi. 

#11
08.54
Sepuluh kata, kamu, dan banyak cerita.
Breadtoast
Agustus 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar