Love In The Rain

Love In The Rain
...di tempat ini, hujan dinanti setiap hari...

Kamis, 20 Juni 2013

Halo Jun

Jun, masihkah kau mendendam?
Tidak sulit membuatku jatuh hati padamu.
Hanya perlu beberapa milisekon untuk membuatku bertelut memintamu hadir lebih cepat setiap tahunnya.
Ya, aku dilahirkan dari lebih separuhmu.
Bagaimana mungkin aku bisa tidak mencintaimu?

Lucunya, kau seolah berbalik membenciku. Memusuhiku.
Kau hadir tahun demi tahun, memberiku hari-hari tak terlupakan.
Yang justru membuatku berlutut nelangsa meminta-Nya untuk menghapuskan satu bulan saja pada tanggalan masehi.

Tapi ternyata aku naif sekali, Jun.
Kau mencintaiku dengan caramu.
Kau ingin aku mengingatmu, selalu, setiap waktu, bahkan pada bulan-bulan setelahmu.
Meski sebagai yang pahit bagiku.

Seperti ku kata pada awal mula, yang pahit memang lebih mudah diingat.

Aku mengingatmu, Jun.
Sebagai yang pernah memberiku banyak gulali di masa kecil.
Aku menyimpanmu, Jun.
Sebagai aspirin yang selalu kubutuhkan di pertengahan tahun, saat aku mulai terlalu silau dengan bahagia, saat cahaya dan keramaian terlalu bingar membutakanku.

Kau membangunkan ku dari mimpi indah, mebawaku pada kenyataan yang benar.

Bahwasanya, tak ada siapapun atau apapun yang bisa ku percaya melebihi diriku sendiri.

Juni, aku tak akan lagi lari dan sembunyi saat menemuimu.
Kali ini akan kau temukan aku berdiri menantang, menghadang, bahkan menerjang.
Aku akan berjuang..

...meski sendirian.


20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar