"Hidup di dunia maya penuh cacian, di dunia nyata rentan bentrokan, hidup di hati mu sajalah meski tersudutkan." - AMP
langit yang semula ku kira biru ternyata ia abu-abu
kutemui retakan di sudut-sudut langit kamarku
satu persatu reruntuhan itu menimpa kelambu
memaksa kepalaku mengingat sesuatu
adalah kamu
kepingan mimpi dari masalalu yang datang mengajakku kembali mencumbui dulu
hadir tanpa kumau mengaliri kembali sungai di kedua mataku
kemudian aku
sekuat tenaga mengejar waktu yang tak pernah mau menunggu
tertinggalkan aku
di kepulangan yang tiada lagi kamu.
bahagia, Miga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar