Bayanganmu masih lekat.
Menempel erat dalam satu ruang bernama ingat.
Diantara kita menjulang tinggi dinding yang tak terlihat.
Di baliknya ada kebersahajaan yang amat memikat.
Masih tersimpan rapi segenggam kenang yang terikat.
Pada kepulan kabut rindu yang tecekat.
Kemudian di sebuah malam yang kian pekat.
Tanpa disadari kita telah terpisah oleh sekat
yang tak pernah kita maksudkan untuk terbuat.
Lalu, aku dan kamu tak lagi dekat.
Dan cinta, bukan lagi makanan jiwa yang paling lezat.
Jatuh hati bukan lagi tentang aku dan kamu,
aku tersesat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar