Aku tahu, tidak perlu balas dendam.
Karena saat mendendam, aku seperti minum racun sembari berharap musuhku yang akan mati.
Aku tidak akan melakukan hal bodoh itu.
Aku akan duduk saja disini,
Melihatmu berlari pergi, tersengal, terjatuh, terseok, hingga tertinggal.
ya, kau ditinggalkan oleh dia yang kau tunggalkan kala kau tanggalkan aku dari mimpimu.
Semua terjadi secara perlahan memang.
Dan Tuhan memang baik hati, aku dibiarkannya menonton disini, ditengah hidupku yang monoton.
Demi Tuhan yang maha tunggal dan baik hati.
Aku bernyanyi, menari, dengan muka berseri.
Disini menyambut kembali matahari pagi, dengan gagah meski sendiri.
dan sesuai janji-Nya,
semua terjadi begitu saja, dengan sendirinya.
Nikmati dosamu keparat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar