Love In The Rain

Love In The Rain
...di tempat ini, hujan dinanti setiap hari...

Senin, 30 Juni 2014

...untuk dia yang mengacuhkanmu

terimakasih.

di ujung bibirku

...telah tercipta puluhan rangkaian frasa
membentuk bisikan kasih yang tertuju satu
untuk mu

terasa ramai pikiran bersuara
kemudian tersadar hanya kepada bisu aku berbicara..

selalu keinginan-keinginan mengajakku terlelap
dalam angan semu yang gelap
kemudian tersadar hanya buta yang setia menatap..

tak pernah sedikitpun hilang lantun suara lembutmu
kemudian tersadar hanya tuli yang mendengar..

Jatuh

...dalam banyak hal termasuk cinta,
terkadang harus tetap tersimpan,
tersembunyi,
dan tertutupi oleh sebuah pemahaman.
Karena di sisi yang berbeda,
bisa jadi masih ada rasa yang tertuju sama.
Masih tersirat dibalik tudung bahasa
diselimuti ribuan rahasia.

Minggu, 29 Juni 2014

Kepada Sinistra; Kiri yang mengingatku sebagai rahimnya.

Hari sudah hampir senja waktu aku menulis surat ini untukmu, Sinistra.
Senja.
Ah, ingatkah kamu? Gara-gara senja seperti ini aku dan kamu suka membagi ini dan itu.
Ini surat kedua untukmu yang berhasil aku posting. Sedang puluhan lainnya berakhir di draft dan tumpukan buku kuliah.

Caper? Iya! Memang!!! Aku rindu perhatianmu. Perhatian yang aku tahu sebenarnya tak pernah surut hingga kini; melalui sahabat-sahabatmu.

Banyak cerita yang tentunya kamu sudah tau, ya kan?
Surat ini aku tulis bukan untuk mengeluh atau menceritakan semuanya kok, kamu tahu aku selalu lebih kuat.

Aku mau berterimakasih.

iya, terimakasih..
Terimakasih untuk kasih yang terus menerus hingga hari ini
Terimakasih untuk peduli yang tak pernah putus.
Terimakasih untuk kiriman sahabat, teman, dan guru yang lebih berharga dari apapun.

Terimakasih atas datangnya seorang sahabat yang kau kirim untuk menjagaku,
mengingatkanku bukan meninggalkanku ketika aku mabuk kesenangan,
tak menjauhiku ketika aku ketakutan dan berubah menyebalkan,
tetap bersamaku ketika aku tidak diinginkan oleh banyak orang,
menginginkanku meski tahu banyak tentang kekuranganku,
dan bersedia mencintai perubahan bersamaku.

Ah, sampai hari inipun cuma kamu yang sudah berada di sana. Di hari esok yang tak pasti.
Cuma kamu yang memohon agar kebahagiaanku tidak pergi lagi bagaimanapun wujudnya. Iya, kan?

Terimakasih, Sin.. :)

Aku mencintai kamu. Dulu dan sekarang. Nanti atau besok aku pikirkan lagi dulu. Dari dulu kita tak pernah saling mengikat diri dengan janji-janji yang belum tentu dapat kita penuhi, kan? :p


p.s: Sin, kau tahu? temanmu yang satu ini tidak menjanjikan bahagia untukku, dia bahkan tidak menjanjikan apapun. Tapi aku tahu kini ia sedang mengusahakan kebahagiaanku. Bantu kami, ya?

Salam,
Myo.

Selasa, 10 Juni 2014

Tentang Tubuh Yang Tabah

:ag

Lengan-lengan yang melepaskan diri dari pelukan
Sedang belajar saling merelakan
Seperti embun, meninggalkan dedaunan

Barangkali begitulah cinta diciptakan sebagai penguji
Sebab, bahagia, sayang; ialah sebuah kepulangan
Maka, pergilah tanpa eraguan
Berkelanalah ke tempat-tempat yang jarang terbuka; bibir, lengan, dan dada
Lalu kirimkan kepaaku sebuah kartu pos dan puisi tentang bagaimana memeluk jarak,
dan sendiri.


Selasa, 03 Juni 2014

I still dont understand love
So I cant get any closer
But why does y foolish heart keep pounding?
Im haunted by you again and again
I just cant get away, this hopeless love hurts my heart so much
going from day to night
you are all I think about.
Ah, being so pitiful and silly.
What should I do?
The day when my pain fades away, will that day ever come?
Now
just let me lie down by your side for a moment
a moment
just a moment